Teruntuk untuk sahabatku, maafkan aku....

17 April 2017

Teruntuk untuk sahabatku, maafkan aku....


Assalamu’alaikum wr.wb.
Halo selamat malam, karena aku menulis ini di malam hari tepatnya pukul 23.56 wib di warung kopi. Hehehe anda pasti bertanya kok udah malam masih diluar, ia karena masih nugas bentar lagi pulang.(hehehe)
Oh iya Apa kabar? Mudah-mudahan baik-baik saja yah amin....syukur alhamdulillah Allah masih memberi kita rahmat dan ridhonya sehingga aku masih sempat menghubungi anda,.
Sebenarnya sudah lama mau menghubungi secara langsung akan tetapi ada keterbatasan dari dalam diri ini, aku masih ragu akan apa yang tepat aku jelaskan untuk anda, aku juga masih ragu jikalau anda akan menerima permohonan maaf dari aku.
Aku-pun juga masih  bingung, bingung akan hal apa yang membuat anda sampai-sampai tidak mau menerima aku sebagai seorang sahabat yang sangat menyayangi anda, dan akan hal yang bahkan membuat anda membenci aku...walaupun sudah jelas memang aku yang salah, salah karena mengambil keputusan tanpa sepengetahuan anda, keputusan untuk meninggalkan anda tapi aku tidak bermaksud seperti itu, Toh kalau tidak salah aku sudah menjelaskan ke anda kenapa keputusan itu harus aku pilih, oke kalau memang anda masih ragu, dan tidak percaya setidaknya dengarkan dulu penjelasan aku.
Sudah berkali-kali aku mencoba menghubungi anda tapi sulit, itupun kalau di balas anda hanya membalasnya singkat dan itu hanya sekilas tanpa melanjutkannya lagi sehingga membuat aku bingung, tapi itu tidak membuat aku menyerah berkali –kali juga aku menanyakan kabar anda keteman-teman lain walaupun hasilnya nihil. Aku juga berniat untuk menemui anda secara langsung tapi ujung-ujungnya usaha aku dipatahkan oleh rasa bersalah yang tak sanggup aku hadapi sendiri.
Maafkan aku.... atas keterbatasanku dalam menentukan sikap yang seharusnya aku lakukan dari dulu.
Sikap yang ku pertahankan itu akhirnya berdampak sampai sekarang bahwasanya “anda menjauhiku dan membenciku” aku tak akan menyalahkan anda atas keputusan itu, sudah sewajarnya anda marah dan murka bahkan patut untuk membenci aku, tapi setidaknya maukah anda mendengarkan penjelasanku saat ini walau hanya sebentar saja, jika memang anda masih belum bisa menerima ini semua silahkan anda tidak melanjutkan membaca pesan piluh ini.
.
Makasih untuk tetap mau melanjutkan membaca pesan ini....
Sekali lagi maafkan aku....
Hanya itu yang bisa terucap dari bibir ini walau hanya sebatas coretan yang tak berharga ini.
Aku tau kepergianku 2 tahun silam banyak menimbulkan masalah untuk keluarga disana, kecewa pasti, marah apa lagi, dan sedih ! sedih karena anda harus menaggung beban rasa bersalah akibat kepergianku, sedih karena anda harus menderita...maaf L
Tapi maukah anda dengar dan melihat penderitaan yang saya tanggung selama 2 tahun ini jua....
Aku sama sekali tidak bahagia menjalani kehidupan tanpa kalian, diselimuti rasa bersalah, dihantui rasa kecewa kepada diri sendiri karena kesalahanku sendiri...tapi walaupun Tuhan mengulang waktu lagi pilihan itu memang tetap aku pilih. Aku paham itu bukan pilihan tepat tapi itu bagi kalian bukan untuk aku dan keluargaku, mana mungkin aku harus melawan dan menentang serta durhaka pada keluarga sendiri walaupun kalian sudah kuanggap keluarga sendiri.
Aku juga tidak bermaksud untuk meninggalkan anda sepenuhnya, anda salah menilai aku jika seperti itu, keluargaku hanya berniat untuk memindahkan aku untuk kebutuhan kuliah saja setelah itu aku tetap akan kerumah itu sekedar berkunjung atau semacamnya. Aku juga kaget saat orang tuaku memutuskan itu tanpa sepengetahuanku, aku sebenarnya menolak tapi orang tuaku sudah tidak sanggup lagi melihat aku bolak-balik seperti itu dan merasa merepotkan keluarga disana jika aku hidup berlama-lama dengan kalian, itu aja alasannya tidak ada maksud lain lagi atas kepergianku.
Aku harap anda mau memaklumi itu. Aku tidak pernah sekalipun berniat untuk menyakiti anda, itu sama sekali tidak pernah terlintas dipikiranku. Aku juga sudah berusaha menjelaskan ke keluarga sana, tapi mereka terlanjur murka dan kecewa sehingga seberapapun aku berusaha meluruskan tetap saja jawabannya sama “itu bukan pilihan yang tepat !”. katanya aku pergi karena sudah tidak sanggup lagi, aku pergi karena mau bebas, dan aku pergi karena keluarga disana mencoba memeras aku...naudzubillahi min shaliq....demi tuhan itu bahkan tidak pernah terlintas dipikiranku maupun keluargaku, bahkan dulu keluargaku menganggap hubunganku dengan keluarga disana masih baik-baik saja....saya menutupi dan berbohong bahwa masih sering berkunjung dan berkomunikasi dengan keluarga disana. Hingga suatu hari saya mencoba menghubungi anda dan keluarga disana dan akhirnya keluarga disana membalas pesanku....isi pesannya cukup membuatku kaget dan menyakitkan, meski diawal masih baik-baik saja namun semakin dibaca membuat mata ini tak sanggup membacanya hingga pada akhirnya menghancurkan hatiku.....kesalahpahaman apa lagi ? jujur aku tak pernah bermaksud seperti itu, dapat cerita dari mana mereka sehingga menyimpulkan hal-hal seperti itu bahwa kedatangan saya membuat keluarga disana dapat memeras saya...
Innalillah....
Fitnah dari mana semua ini? cobaan apalagi ini ya Allah....anda tau? Bahkan keluargaku sekalipun tidak pernah menganggap keluarga disana seperti itu, dan tak pernah cerita seperti demikian tapi yang membuat kami heran mereka dapat cerita dari mana....akupun dan keluarga tak tahu L
Malahan keluarga memindahkanku agar mengurangi beban dari keluarga sana dan tak mau merepotkan keluarga sana....mereka kira kepergianku akan membuat hubungan kita akan baik-baik saja, tapi ternyata tidak....hingga hampir suatu hari aku ingin dipindahkan ke asal kita semula, karena sudah tidak ada lagi orang yang mendampingiku disini, sudah tidak ada lagi sesama daerah yang bisa melindungiku dan menemaniku jika ada permasalahan, namun aku tetap bersih keras untuk tetap bertahan dan tetap melanjutkan kuliah disini.....
Anda tak tau kan betapa menderitanya diri ini....
Sejauh anda membenciku, aku tetap menyanyangi dan menganggap anda sebagai sahabat yang selalu mengerti saya....walau raga kita jauh saat ini aku akan tetap berdoa agar anda tetap baik-baik saja disana.
Selamat belajar dan berjuang dalam menggapai cita-cita yang anda inginkan..jaga kesehatan,jangan lupa makan,minum air putih yang banyak, jangan mudah patah semangat dan hindari lagi patah hati percayalah jodoh takkan kemana ingat sudah berapa lelaki yang tak pantas menyakiti anda namun akhirnya tetap bisa menyakiti anda, jaga keluarga disana, jangan lupa sholat yah...
Maaf, saya tidak bisa berada disisi anda disaat anda bersedih, maaf aku tidak bisa menghibur anda jikalau anda menangis dan maaf aku tidak bisa mengabdikan senyumanmu disaat anda bahagia ketika berhasil...aku hanya bisa berdoa semoga semua hal yang anda lakukan dilancarkan dan selalu dijaga oleh Allah. Amin
Mugkin itu saja yang bisa saya sampaikan, banyak kekurangan dari diri ini sehingga belum mampu untuk membuat anda bahagia dan sesuai dengan keinginan anda, belum mampu mendatangi dan meminta maaf secara langsung kepada anda.

Salam Rindu untuk anda sekeluarga,

Akhirul kalam Waalaikumussalam wr.wb.

Komentar

Postingan Populer